Halaman

Sabtu, 11 November 2017

Sistem pengapian transistor

Pada prinsipnya sistem ini sama dengan sistem pengapian konvensional, yang membedakan adalah platina sudah tidak digunkan melainkan sebuah transistor. Fungsinya untuk menggantikan peran platina, biasanya dikenal dengan sistem pengapian elektronik.
Sistem pengapian transistor memanfaatkan komponen transistor sebagai saklar elektronik untuk pemutus arus premier dan mengasilkan induksi eletromagnetik.
Sistem pengaian pada mobil ini di perkenalkan pada tahun 1955 oleh Lucas, saat itu mdel pengapian ini digunakan pada mobil BRM dan Conventry Climax F1, masih banyak memanfaatkan komponen mekanikal pada sistem pengapian konvensional.
Pengapian sistem transistor (eletronik) dibagi menjadi dua macam:
·         Sistem pengapian semi transistor
Sistem ini masih menggunakan kontak platina. Namun bukan berfungsi untuk memutus arus primer coil, melainkan untuk memutuskan arus menuju kaki basis pada transistor.
·         Sistem pengapian fully transistor
Sistem kedua sudah tidak menggunakan platina atau murni pengapian elektrik. Untuk memutuskan arus pada kaki basis, digunakan alat berupa igniter yang akan mengirimkan sinyak sesuai timing pengapian untuk memutuskan arus pada kaki basis transistor
Prinsip kerja pengapian transistor (elektronik) pada mobil hampir sama dengan pengapian konvensional dan perbedaan terletak pada cara pemutusan arus primer. Namun baik pengapian semi transistor dan pengapian fully transistor memiliki perbedaan cara kerja, pada pengapian semi transistor Saat mesin berputar, cam didalam distributor juga ikut berputar. Hal itu menyebabkan platina dalam kondisi terbuka dan tertutup. Saat platina dalam kondisi terbuka atau terputus, arus listrik yang menuju kaki basis juga ikut terputus. Sehingga kaki kolektor dan emitor juga ikut terputus. Sedangkan pada fully transistor pulse igniter sebagai pengganti peran platina sebagai pemutus dan pembuka aliran arus listik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar