Pada prinsipnya sistem ini sama dengan
sistem pengapian konvensional, yang membedakan adalah platina sudah tidak
digunkan melainkan sebuah transistor. Fungsinya untuk menggantikan peran
platina, biasanya dikenal dengan sistem pengapian elektronik.
Sistem pengapian transistor memanfaatkan
komponen transistor sebagai saklar elektronik untuk pemutus arus premier dan
mengasilkan induksi eletromagnetik.
Sistem pengaian pada mobil ini di
perkenalkan pada tahun 1955 oleh Lucas, saat itu mdel pengapian ini digunakan
pada mobil BRM dan Conventry Climax F1, masih banyak memanfaatkan komponen mekanikal
pada sistem pengapian konvensional.
Pengapian sistem transistor (eletronik)
dibagi menjadi dua macam:
·
Sistem
pengapian semi transistor
Sistem ini masih menggunakan kontak
platina. Namun bukan berfungsi untuk memutus arus primer coil, melainkan untuk
memutuskan arus menuju kaki basis pada transistor.
·
Sistem
pengapian fully transistor
Sistem kedua sudah tidak menggunakan
platina atau murni pengapian elektrik. Untuk memutuskan arus pada kaki basis,
digunakan alat berupa igniter yang akan mengirimkan sinyak sesuai timing
pengapian untuk memutuskan arus pada kaki basis transistor
Prinsip kerja pengapian transistor (elektronik) pada mobil hampir sama
dengan pengapian konvensional dan perbedaan terletak pada cara pemutusan arus
primer. Namun baik pengapian semi transistor dan pengapian fully
transistor memiliki perbedaan cara kerja, pada pengapian semi transistor Saat
mesin berputar, cam didalam distributor juga ikut berputar. Hal itu menyebabkan
platina dalam kondisi terbuka dan tertutup. Saat platina dalam kondisi terbuka
atau terputus, arus listrik yang menuju kaki basis juga ikut terputus. Sehingga
kaki kolektor dan emitor juga ikut terputus. Sedangkan pada fully transistor
pulse igniter sebagai pengganti peran platina sebagai pemutus dan pembuka
aliran arus listik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar